LPPM UNMUH Jember___Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan keagamaan yang tumbuh dan berkembang dari oleh dan untuk masyarakat yang berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia, diharapkan para santri dan para pemimpin serta pengelola pondok pesantren, tidak saja mahir dalam aspek pembangunan moral dan spiritual dengan intelektual yang bernuansa agamis, namun dapat pula menjadi motor penggerak, motivator dan inovator dalam pembangunan kesehatan, serta menjadi teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar. PHBS di pondok pesantren memiliki beberapa indikator antara lain kebersihan individu, tempat wudhu, penggunaan air bersih, jamban sehat, kebersihan asrama, ruang belajar serta kepadatan penghuni asrama. Untuk mencapai indikator tersebut, peran dan fungsi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) juga sangat dibutuhkan. Pengadaan edukasi PHBS di sekolah mempunyai manfaat yang sangat besar untuk meningkatkan status kesehatan siswa dan terwujudnya sekolah bersih dan sehat, karena dapat mengurangi ancaman dari berbagai gangguan serta penyakit yang dapat ditimbulkan dari lingkungan yang kotor. Hal tersebut dapat terapkan di lingkungan pondok pesantren dimana para santri dalam jumlah yang sangat banyak berkumpul dan bermukim.
Ns. Dian Ratna Elmaghfuroh, M.Kes. sebagai ketua tim menyampaikan bahwa melalui program pengabdian kepada Masyarakat hibah RisetMu Tim Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember menggalakkan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui pemberdayaan santri pondok pesantren. Revitaslisasi program PHBS dilakukan melalui promosi kesehatan dengan membentu kader UKS. Kader UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menjadi motor penggerak di pondok pesantren dalam penerapan PHBS.
Acara ini diikuti oleh sebanyak 78 santri yang merupakan perwakilan dari santri yang dipilih oleh pengasuh pondok pesantren. “Kami sangat senang sekali dengan adanya kegiatan seperti ini, harapannya kami bisa memperbaiki kebiasaan PHBS dari santri-santri kami. Harapannya kedepannya kegiatan ini tidak berhenti di sini saja melainkan bisa tetap berkelanjutan untuk menjadikan pondok pesantren semakin lebih baik” ujar pengasuh pondok pesantren Baitul Arqom Ustadz Izah.
Pengantar literasi PHBS yang diberikan menjadi sebuah materi yang cukup menarik bagi santri karena sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan pelatihan khusus untuk menjadi kader PHBS bagaimana, apa yang harus dilakukan, dan bagaimana menjadi motor penggerak bagi sntri-santri yang lain. Dengan adanya kader UKS ini diharapakan dapat menjadi garda terdepan pada segala kejadian PHBS yang terjadi di pondok.
Jadi mereka ini tidak hanya kami bekali tentang materi PHBS saja, tetapi juga form evaluasi untuk memantau bagaimana perkembangan santri dalam melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sebelumnya kami juga menilai bagaimana PHBS santri-santri di pondok pesantren sebelum dilakukan kegiatan, ujar Ns. Cahya Tribagus Hidayat, M.Kes. yang merupakan anggota tim.
Harapannya dengan kegiatan seperti ini, santri-santri pondok pesantren Baitul Arqom Balung-Jember dapat merubah perilakunya dengan selalu konsisten menjaga perilaku hidup bersih dan sehat pada diri santri masing-masing dan di lingkungan pondok pesantren.

LPPM UNMUH Jember___Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan keagamaan yang tumbuh dan berkembang dari oleh dan untuk masyarakat yang berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia, diharapkan para santri dan para pemimpin serta pengelola pondok pesantren, tidak saja mahir dalam aspek pembangunan moral dan spiritual dengan intelektual yang bernuansa agamis, namun dapat pula menjadi motor penggerak, motivator dan inovator dalam pembangunan kesehatan, serta menjadi teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar. PHBS di pondok pesantren memiliki beberapa indikator antara lain kebersihan individu, tempat wudhu, penggunaan air bersih, jamban sehat, kebersihan asrama, ruang belajar serta kepadatan penghuni asrama. Untuk mencapai indikator tersebut, peran dan fungsi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) juga sangat dibutuhkan. Pengadaan edukasi PHBS di sekolah mempunyai manfaat yang sangat besar untuk meningkatkan status kesehatan siswa dan terwujudnya sekolah bersih dan sehat, karena dapat mengurangi ancaman dari berbagai gangguan serta penyakit yang dapat ditimbulkan dari lingkungan yang kotor. Hal tersebut dapat terapkan di lingkungan pondok pesantren dimana para santri dalam jumlah yang sangat banyak berkumpul dan bermukim.
Ns. Dian Ratna Elmaghfuroh, M.Kes. sebagai ketua tim menyampaikan bahwa melalui program pengabdian kepada Masyarakat hibah RisetMu Tim Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember menggalakkan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui pemberdayaan santri pondok pesantren. Revitaslisasi program PHBS dilakukan melalui promosi kesehatan dengan membentu kader UKS. Kader UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menjadi motor penggerak di pondok pesantren dalam penerapan PHBS.
Acara ini diikuti oleh sebanyak 78 santri yang merupakan perwakilan dari santri yang dipilih oleh pengasuh pondok pesantren. “Kami sangat senang sekali dengan adanya kegiatan seperti ini, harapannya kami bisa memperbaiki kebiasaan PHBS dari santri-santri kami. Harapannya kedepannya kegiatan ini tidak berhenti di sini saja melainkan bisa tetap berkelanjutan untuk menjadikan pondok pesantren semakin lebih baik” ujar pengasuh pondok pesantren Baitul Arqom Ustadz Izah.
Pengantar literasi PHBS yang diberikan menjadi sebuah materi yang cukup menarik bagi santri karena sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan pelatihan khusus untuk menjadi kader PHBS bagaimana, apa yang harus dilakukan, dan bagaimana menjadi motor penggerak bagi sntri-santri yang lain. Dengan adanya kader UKS ini diharapakan dapat menjadi garda terdepan pada segala kejadian PHBS yang terjadi di pondok.
Jadi mereka ini tidak hanya kami bekali tentang materi PHBS saja, tetapi juga form evaluasi untuk memantau bagaimana perkembangan santri dalam melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sebelumnya kami juga menilai bagaimana PHBS santri-santri di pondok pesantren sebelum dilakukan kegiatan, ujar Ns. Cahya Tribagus Hidayat, M.Kes. yang merupakan anggota tim.
Harapannya dengan kegiatan seperti ini, santri-santri pondok pesantren Baitul Arqom Balung-Jember dapat merubah perilakunya dengan selalu konsisten menjaga perilaku hidup bersih dan sehat pada diri santri masing-masing dan di lingkungan pondok pesantren.